Indonesia Beli KRL Bekas dari Jepang


Indonesia membeli 180 unit kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang yang merupakan proyek pengadaan 2013. Kedatangan unit dilakukan secara bertahap sepanjang November dan Desember.

Rangkaian gerbong KRL ini didatangkan dari Jepang dengan membeli layak pakai dari operator KRL di Jepang "JR East". KRL tersebut adalah KRL seri 205 yang diperkirakan umurnya 10-15 tahun dengan anggaran dana sekitar Rp 180 miliar, satu unit KRL berarti seharga Rp 1 miliar.

KRl yang selesai dibongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (4/11/2013), selanjutnya dibawa ke Balai Yasa Manggarai untuk menjalani perakitan ulang dan pembenahan ulang interior dan eksterior.

Manajer Komunikasi PT Kereta Commuter Jabodetabek (PT KCJ) Eva Chairunisa mengatakan, KRL pengadaan tahun 2013 akan digunakan untuk menambah jumlah perjalanan KRL di lintas Jabodetabek. KRL akan dioperasikan setelah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.

INKA lebih mahal

 PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki alasan kenapa lebih memilih membeli KRL  bekas dari Jepang daripada KRL buatan PT Industri Kereta Api (PT INKA), untuk layanan kereta rel listrik Jabodetabek.

Kepala Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya mengatakan, harga KRL bekas dari Jepang jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp 900 juta. Sedangkan KRL buatan PT INKA sekitar Rp 9 miliar per unit.

"Walaupun bekas, masih bagus. Sebelum dibawa ke sini, diperbaiki terlebih dahulu," kata Sukendar saat ditemui dalam acara peluncuran buku Jonan dan Evolusi Kereta Api di Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda, 

Mulai 1 April Tiket Kereta Api Semakin Murah



 Para penumpang kereta mulai satu April 2014 akan membayar tiket kereta lebih murah dari biasanya. Pasalnya, pemerintah akan memberikan subsidi kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, penugasan pemerintah tersebut dimulai sejak 1 Januari 2014 dan berakhir 31 Desember 2014 berdasarkan anggaran pemerintah pada 2014 sebesar Rp 1.224.306.800 atau 1,2 triliun lebih.

Rinciannya, pelaksanaan penugasan ini dituangkan dalam kontrak meliputi, pertama, kereta api ekonomi jarak jauh dengan 11 lintas pelayanan dan 22 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.895.550 tempat duduk. Kedua, kereta api ekonomi jarak sedang dengan sembilan lintas pelayanan dan 24 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.044.150 tempat duduk.

Ketiga, lanjut Hermanto, kereta ekonomi jarak dekat atau lokal dengan 27 lintas pelayanan dan 90 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 22.463.450 tempat duduk. Keempat, kereta rel diesel (KRD) ekonomi dengan 10 lintas pelayanan dan 34 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.620.520 tempat duduk.

''Pada 2014, pemerintah memberikan subsidi kereta api Prameks (Solobalapan-Kutoarjo), KA Prameks (Solobalapan-Yogyakarta), KA Sriwedari AC (Yogyakarta-Solobalapan), KA Sriwedari Non-AC (Solobalapan-Yogyakarta), KA Sriwedari Non-AC (Solobalapan-Kutoarjo), dan KA Kertalaya (kertapati-Indralaya),'' kata dia pada acara Penandatanganan Kontrak Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Tahun Anggaran 2014, Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (3/3).

Selain itu pemerintah juga memberikan subsidi kereta api ekonomi Lebaran dengan tujuh lintas pelayanan dan 14 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 186.432 tempat duduk. Terakhir, kereta rel listrik Jabodetabek dengan 13 lintas pelayanan dan 561 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 300.282.696 tempat duduk. Sedangkan untuk subsidi KRL Jabodetabek sama dengan 2013, yaitu lima stasiun pertama diberikan subsidi sebesar Rp 1.000 dan setiap tiga stasiun berikutnya diberikan subsidi sebesar Rp 500.

Hermanto mencontohkan, tarif tiket KRD PT KAI dari Rp 17 ribu akan disubsidi Rp 15 ribu menjadi Rp 2.000. Rp 15 ribu merupakan subsidi dari pemerintah.

Dia menginformasikan, subsidi untuk kereta ekonomi jarak jauh, kereta ekonomi jarak sedang, dan kereta ekonomi jarak dekat mulai diberlakukan pada April 2014. Selain ketiga itu sudah diberlakukan mulai Januari 2014.

sby naik ka pangrango

SBY Naik Kereta Pangrango ke Situs Gunung Padang

SBY Naik Kereta Pangrango ke Situs Gunung Padang
Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan menggunakan kereta Pangrango dari Stasiun Bogor dipastikan tidak akan mengganggu jadwal perjalanan kereta Siliwangi jurusan Cianjur-Sukabumi pada Selasa, 25 Februari 2014. SBY dijadwalkan berangkat dari Bogor besok pukul 06.50 WIB dan tiba di Stasiun Lampegan pada pukul 10.13 WIB.

Kepala Stasiun Cianjur Dadang Hidayat mengatakan SBY dan Ani Yudhoyono beserta rombongannya akan menggunakan satu gerbong kereta api pariwisata dalam rangkaian kereta Pangrango. Untuk itu, SBY tidak akan menggunakan kereta Siliwangi, sehingga jadwal pemberangkatan dari Cianjur ke Sukabumi tidak akan terganggu.

"Warga yang ingin bepergian dari Cianjur ke Sukabumi dengan menggunakan KA Siliwangi tidak akan terganggu karena SBY akan menggunakan KA Pangrango dari Bogor," ujar Dadang di Cianjur, Senin, 24 Februari 2014.

Namun, kata Dadang, kereta Pangrango akan dinetralisasi dari penumpang tujuan Bogor-Sukabumi pada jadwal pemberangkatan sementara yang sudah ditentukan. Hal ini untuk mengantisipasi beberapa masalah, seperti mengganggu jadwal pemberangkatan SBY menuju Stasiun Lampegan.

"Kalau penumpang dari Cianjur tidak akan terganggu, tapi kalau di Stasiun Bogor sepertinya akan dinetralisasi dari penumpang. Tapi rangkaian KA Pangrango akan ditambah dengan gerbong pariwisata menjadi tujuh gerbong dari enam gerbong biasanya," ujarnya.

Saat tiba di Stasiun Lampegan, tidak ada penyambutan khusus untuk orang nomor satu di Indonesia ini. Mungkin yang akan dilakukan penyambutan biasa saja, seperti penyambutan di Stasiun Bogor. "Kalau penyambutan khusus, tidak ada. Tapi kalau di Bogor melakukan penyambutan khusus, mungkin saja dilakukan hal yang sama ketika SBY tiba di Stasiun Lampegan," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah pemeriksaan pada jalur atau rel dan pintu perlintasan sudah dilakukan. Dengan demikian, perjalanan SBY ke Lampegan dijamin tidak akan ada kendala. "Tapi saya sendiri tidak akan ikut ke lokasi (Stasiun Lampegan) karena saya beserta petugas pemberangkatan kereta akan standby di Stasiun Cianjur. Soalnya, kami harus mengatur jadwal pemberangkatan KA Siliwangi tujuan Cianjur-Sukabumi,"

KERETA API INDONESIA. All right reserved | Powered By BloggerDesigned By: WolesAja