Bagian dari Lokomotif Uap
Istilah
mengenai lokomotif uap perlu dijelaskan, agar pembaca dapat mengikuti uraian
selanjutnya. Seperti diketahui bahwa bagian-bagian penting dari lokomotif uap
adalah:
- tungku pembakaran batu bara atau kayu
- ketel uap air
- tender atau tempat batu bara dan air
- roda penggerak
- piston uap air penggerak roda
- ruang masinis
- tender gandengan untuk batu bara dan air
- roda penggerak
- roda penunjang
- cerobong
- dan lain-lain
Istilah tender dan gandengan tender
Istilah
tender untuk lokomotif adalah tempat perbekalan untuk menyalakan
lokomotif berupa tempat batu bara atau kayu bakar dan tandon air. Pada umumnya
lokomotif kecil dan buatan sebelum tahun 1900 adalah lokomotif tender,
sedangkan setelah tahun 1900 dan besar umumnya dengan gandengan tender.
Lokomotif uap mallet, garratt, dan meyer
Sekitar
akhir Abad XIX, lokomotif uap mencapai puncaknya dengan berbagai jenis
artikulasi roda penggerak, yaitu dengan sebutan mallet, garratt', dan meyer.
- Jenis Lokomotif Mallet, kalau artikulasi roda penggerak berada di bawah tungku, dan roda penggerak depan mendapat tekanan uap yang tinggi, kemudian disalurkan ke roda penggerak yang di belakangnya, dan juga roda penggerak depan dapat berbelok arah sesuai dengan kurva belokan rel. Penemu sistem ini adalah insinyur Swiss bernama Anatole Mallet pada tahun 18 . Sistem ini banyak dipakai di Eropa, Amerika, dan juga Hindia Belanda.
- Lokomotif uap jenis Garratt , kalau artikulasi roda penggerak berada di bawah tender depan dan tender belakang. Penenmu sistem ini adalah insinyur Inggris bernama Garratt pada tahun 18 . Sistem ini banyak dipakai di Afrika (Simbabwe, Kenya, Algeria), Asia (Burma, India, Iran, Turkey, Australia New Zealand, Queensland, Tasmania), Eropa (Netherlands, Spain, Inggris, USSR, Amerika Selatan (Argentina, Brazil).
- Lokomotif uap jenis Meyer, kalau artikulasi roda penggerak berada di bawah tungku, serta roda penggerak depan dan belakang mendapat tekanan uap yang sama. Penemu sistem ini adalah insinyur Perancis bernama Jean-Jacques Meyer pada tahun 1868. Varian lain adalah Kitson-Meyer. Sistem ini banyak dipakai di Eropa, Amerika, dan juga Hindia Belanda.
Kode Konfigurasi roda penggerak A, B, C, D,
dan AA, BB, CC, DD
Kereta
uap biasanya terdiri atas roda penggerak dan roda penunjang. Kalau jumlah roda
pengerak sebanyak Satu Pasang dengan kode A, kalau roda penggerak
ada Dua Pasang dengan kode B, kalau terdapat roda penggerak Tiga
Pasang dengan kode C, dan yang Empat Pasang dengan kode D.
Pada
tipe Malet, Garratt dan Meyer, yaitu roda penggerak tandem
(dua as) dengan kode AA, BB, CC, dan DD.
Jumlah
roda penunjang biasanya diberi kode angka: di depan, di tengah, atau di
belakang. Misalnya: 1 - CC - 2, artinya: di depan terdapat 1 pasang roda
penunjang, 3 pasang tandem roda penggerak, dan di belankang terdapat 2 pasang
roda penunjang. Kode di atas seperti 1 - CC - 2 dapat juga ditulis: 2
- 6 - 6 - 4.
Jadi
Lokomotif Big Boy adalah 4 - 8 - 8 - 4 artinya: 2 pasang roda
penunjang di depan, 4 pasang roda penggerak tandem, dan 2 pasang roda penunjang
di belakang. Roda penunjang di bawah tender tidak dicantuman. CATATAN: roda
penunjang untuk gandengan tender tidak dimasukkan dalam kode konfigurasi
Berbagai Lokomotif Uap di Indonesia
Di
Indonesia pernah ada lokomotif
uap dari berbagai jenis, antara lain:
- Tipe B
- Tipe C
- Tipe BB
- Tipe DD
- Tipe D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar