Para
penumpang kereta mulai satu April 2014 akan membayar tiket kereta lebih murah
dari biasanya. Pasalnya, pemerintah akan memberikan subsidi kepada PT Kereta
Api Indonesia (KAI).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, penugasan pemerintah tersebut dimulai sejak 1 Januari 2014 dan berakhir 31 Desember 2014 berdasarkan anggaran pemerintah pada 2014 sebesar Rp 1.224.306.800 atau 1,2 triliun lebih.
Rinciannya, pelaksanaan penugasan ini dituangkan dalam kontrak meliputi, pertama, kereta api ekonomi jarak jauh dengan 11 lintas pelayanan dan 22 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.895.550 tempat duduk. Kedua, kereta api ekonomi jarak sedang dengan sembilan lintas pelayanan dan 24 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.044.150 tempat duduk.
Ketiga, lanjut Hermanto, kereta ekonomi jarak dekat atau lokal dengan 27 lintas pelayanan dan 90 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 22.463.450 tempat duduk. Keempat, kereta rel diesel (KRD) ekonomi dengan 10 lintas pelayanan dan 34 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.620.520 tempat duduk.
''Pada 2014, pemerintah memberikan subsidi kereta api Prameks (Solobalapan-Kutoarjo), KA Prameks (Solobalapan-Yogyakarta), KA Sriwedari AC (Yogyakarta-Solobalapan), KA Sriwedari Non-AC (Solobalapan-Yogyakarta), KA Sriwedari Non-AC (Solobalapan-Kutoarjo), dan KA Kertalaya (kertapati-Indralaya),'' kata dia pada acara Penandatanganan Kontrak Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Tahun Anggaran 2014, Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (3/3).
Selain itu pemerintah juga memberikan subsidi kereta api ekonomi Lebaran dengan tujuh lintas pelayanan dan 14 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 186.432 tempat duduk. Terakhir, kereta rel listrik Jabodetabek dengan 13 lintas pelayanan dan 561 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 300.282.696 tempat duduk. Sedangkan untuk subsidi KRL Jabodetabek sama dengan 2013, yaitu lima stasiun pertama diberikan subsidi sebesar Rp 1.000 dan setiap tiga stasiun berikutnya diberikan subsidi sebesar Rp 500.
Hermanto mencontohkan, tarif tiket KRD PT KAI dari Rp 17 ribu akan disubsidi Rp 15 ribu menjadi Rp 2.000. Rp 15 ribu merupakan subsidi dari pemerintah.
Dia menginformasikan, subsidi untuk kereta ekonomi jarak jauh, kereta ekonomi jarak sedang, dan kereta ekonomi jarak dekat mulai diberlakukan pada April 2014. Selain ketiga itu sudah diberlakukan mulai Januari 2014.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, penugasan pemerintah tersebut dimulai sejak 1 Januari 2014 dan berakhir 31 Desember 2014 berdasarkan anggaran pemerintah pada 2014 sebesar Rp 1.224.306.800 atau 1,2 triliun lebih.
Rinciannya, pelaksanaan penugasan ini dituangkan dalam kontrak meliputi, pertama, kereta api ekonomi jarak jauh dengan 11 lintas pelayanan dan 22 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.895.550 tempat duduk. Kedua, kereta api ekonomi jarak sedang dengan sembilan lintas pelayanan dan 24 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.044.150 tempat duduk.
Ketiga, lanjut Hermanto, kereta ekonomi jarak dekat atau lokal dengan 27 lintas pelayanan dan 90 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 22.463.450 tempat duduk. Keempat, kereta rel diesel (KRD) ekonomi dengan 10 lintas pelayanan dan 34 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 4.620.520 tempat duduk.
''Pada 2014, pemerintah memberikan subsidi kereta api Prameks (Solobalapan-Kutoarjo), KA Prameks (Solobalapan-Yogyakarta), KA Sriwedari AC (Yogyakarta-Solobalapan), KA Sriwedari Non-AC (Solobalapan-Yogyakarta), KA Sriwedari Non-AC (Solobalapan-Kutoarjo), dan KA Kertalaya (kertapati-Indralaya),'' kata dia pada acara Penandatanganan Kontrak Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Tahun Anggaran 2014, Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (3/3).
Selain itu pemerintah juga memberikan subsidi kereta api ekonomi Lebaran dengan tujuh lintas pelayanan dan 14 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 186.432 tempat duduk. Terakhir, kereta rel listrik Jabodetabek dengan 13 lintas pelayanan dan 561 frekuensi per hari dan jumlah tempat duduk satu tahun 300.282.696 tempat duduk. Sedangkan untuk subsidi KRL Jabodetabek sama dengan 2013, yaitu lima stasiun pertama diberikan subsidi sebesar Rp 1.000 dan setiap tiga stasiun berikutnya diberikan subsidi sebesar Rp 500.
Hermanto mencontohkan, tarif tiket KRD PT KAI dari Rp 17 ribu akan disubsidi Rp 15 ribu menjadi Rp 2.000. Rp 15 ribu merupakan subsidi dari pemerintah.
Dia menginformasikan, subsidi untuk kereta ekonomi jarak jauh, kereta ekonomi jarak sedang, dan kereta ekonomi jarak dekat mulai diberlakukan pada April 2014. Selain ketiga itu sudah diberlakukan mulai Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar